Kamis, 14 April 2016

UKM Menciptakan Ketahanan Ekonomi Nasional

Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan manusia perlu memanfaatkan potensi yang ada dengan sebaik-baiknya. Potensi tersebut bisa membawa kita kepada kemakmuran bersama jika kita bisa mengolahnya dengan benar. Untuk mencapai kemakmuran bersama, maka dibutuhkan ketahanan ekonomi yang kuat di negara Indonesia. Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Dengan itu semua, kita mampu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bersama. Salah satu usaha menciptakan ketahanan ekonomi adalah dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di kalangan masyarakat luas. Dengan adanya UKM ini diharapkan masyarakat mampu mengembangkan usahanya agar tercipta lapangan kerja yang mampu menekan tingkat pengangguran yanga ada di Indonesia.
Seperti yang kita tahu bahwa pemerintah saat ini sedang mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk masyarakat. Pemerintah memberikan bantuan seperti pemberian kredit dengan bunga ringan untuk modal usaha. Dengan bunga yang ringan tersebut diharapkan masyarakat tidak akan kesulitan dalam mengembalikan pinjaman tersebut. Di tengah kesibukan mengantisipasi dampak krisis finansial global saat ini, pemerintah jangan melupakan potensi Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebab, di tengah ketidakpastian saat ini, hanya UKM yang bisa menjadi penyelamat ekonomi nasional jika jutaan usaha rakyat itu tetap diberi ruang untuk berproduksi serta menyerap tenaga kerja. UKM yang berkembang pesat akan menumbuhkan minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga tenaga kerja yang terserap pun meningkat dan tingkat pengangguran dapat ditekan. Dengan terus berkembangnya UKM, kesadaran masyarakat untuk membeli produk dalam negeri juga harus ditingkatkan. Tanpa adanya pembeli, tentu UKM tidak akan berkembang.

Sebagai salah satu upaya menciptakan ketahanan ekonomi, UKM bergerak dalam berbagai sektor seperti budaya, pangan, pertanian dan lainnya. Manfaat UKM juga tidak hanya dirasakan pada satu sektor tetapi dapat dirasakan oleh sektor lainnya. Contohnya seperti pada sektor pangan, para pelaku UKM pada sektor ini khususnya para produsen makanan atau kuliner pasti akan membeli bahan mentah mereka dari para petani lokal untuk menekan biaya produksinya. Untuk itu perlunya peran pemerintah dalam membuat suatu kebijakan yang dapat membantu para pelaku UKM untuk memanfaatkan pelaku UKM lainnya agar UKM dapat berkembang dengan pesat.

Contoh Kuliner UKM Kota Depok dari Tepung Singkong yang Sehat

Gaya hidup sehat orang Indonesia kini tidak hanya terpaku pada konsumsi bahan pokok yang dimakan. Tapi, konsumsi cemilan sehat kini juga menjadi perhatian. Lewat brownies mocaf (BrowKaf), Nurhayati atau yang karib disapa Nungki menyapa masyarakat dengan cemilan sehat yang kaya manfaat. Tidak seperti produk cemilan pada umumnya yang menggunakan tepung terigu dengan kandungan gluten, BrowKaf buatan Nungki bebas dari kandungan gluten. BrowKaf buatannya hanya menggunakan tepung mocaf (Modified Cassava Flour atau singkong).
Penggunaan tepung mocaf dalam produk buatannya sendiri bukan tanpa sengaja. Tetapi  didasari karena kepedulian Nungki untuk menciptakan cemilan sehat yang ramah bagi anak. “Saya pakai tepung mocaf untuk buat brownies, karena teksturnya yang lembut dan enak di lidah,” katanya kepada BisnisUKM.com, Kamis (7/5). Sebagai orang yang berlatar belakang ilmu analis kesehatan, Nungki juga tahu betul manfaat penggunaan tepung mocaf bagi tubuh. Bahkan, atas saran dokter kulit, ia yang mengkonsumsi makanan dari tepung mocaf agar bisa hidup sehat tanpa alergi kulit.
Selama dua tahun menggunakan mocaf untuk konsumsi makanan pribadi, barulah pada puasa tahun 2015 Nungki melaunching produk BrowKaf di lokasi workshop-nya di Kawasan Beji, Depok, Jawa Barat. Dengan keahlian membuat kue yang didapatnya baik secara otodidak dan dari kursus tata boga, ia membuat sejumlah inovasi produk seperti Pie BrowKaf dengan toping keju, chocochip, almond, dan raisin. Kemudian ada juga BrowKaf Panggang dengan toping keju, chocochip, almond, dan raisin. Ia juga membuat BrowKaf Kukus rasa original dan keju. Serta Pie Sub BrowKaf non toping. Produk-produk yang dibuatnya pun mendapat sambutan cukup positif dari kalangan konsumen. Dibantu 2 karyawannya ia pun makin semangat memproduksi BrowKaf. Sedangkan untuk bahan baku tepung, biasanya ia membeli sebanyak 100 kilogram yang didatangkan dari Bandung langsung dengan harga Rp 13 ribu per kilogram. “Memang agak mahal harga tepungnya. Tapi, tidak masalah, karena kita ingin membuat orang bisa ngemil tanpa takut gemuk. Kita juga ingin memberdayakan petani singkong, karena harga singkongnya menjadi mahal jika dijadikan tepung mocaf,” ucapnya. Sebanyak 100 kilogram tepung itu, biasanya habis dalam waktu 2 bulan. Sementara dalam sekali produksi, biasanya pihaknya menghabiskan 5 kilogram tepung mocaf.
Untuk pemanis ia juga tidakmenggunakan gula biasa, melainkan hanya menggunakan gula palem yang lebih aman dari sisi kesehatan. Kemasan Menarik dan Elegan Untuk satu kotak kecil BrowKaf ia biasa menjual seharga Rp 35 ribu. Sedangkan untuk sekotak besar BrowKaf ia menjualnya seharga Rp 50 ribu. Strategi penjualan yang semula jika ada pesanan, juga diubahnya. Jika sebelumnya ia hanya menitip di dua toko besar ber-AC, kini ia juga melayani secara online dan melibatkan banyak reseller. Tidak hanya itu, Nungki juga membuat kemasan produknya menjadi lebih menarik dan elegan. Salah satunya dengan memesan desain kotak dengan warna dan corak yang modern. Tak lupa ia juga mencantumkan label halal, komposisi produk, dan manfaat mengkonsumsi makanan dari tepung mocaf seperti: kaya serat, tinggi kalsium dan fosfor, bebas gluten, dan mudah dicerna. Ia juga mencantumkan nomor Pangan- Industri Rumah Tangga (P-IRT) dan tanggal kadaluarsa produk. Padahal, hingga saat ini saja masih banyak produk industri rumah tangga lain yang belum mengindahkan aturan tersebut. “Kalau untuk BrowKaf panggang biasanya tahan hingga 2 minggu. Kalau yang BrowKaf kukus bisa tahan hingga 4 hari,” jelasnya. Terbukti dengan kemasan yang eye cathing dan informatif, produknya laris dibeli konsumen. Bahkan, pembelinya tidak hanya dari kalangan biasa saja, sejumlah orang dari lembaga pemerintah juga membeli produknya yang dinilai lebih bersahabat untuk gaya hidup sehat. Pesatnya penjualan membuat omzetnya terus naik. Kini dari BrowKaf saja omzet usahanya mencapai Rp 5 juta dan itu sudah bersih. Kini ia memasang target 100 boks habis dalam sehari, tentunya dengan peningkatan produk yang terus dilakukannya.
Usaha yang dilakukan Nungki juga mendapat dukungan dari Pemkot Depok. Dukungan pemerintah itu dirasakannya cukup membantu eksistensi BrowKaf. Berbagai bentuk legalitas usaha seperti pembuatan label halal dan pembuatan nomor Pangan-Industri Rumah Tangga (PIRT) tidak hanya mudah bagi pelaku UKM di Depok, tapi juga gratis. Sejumlah bazar, pameran dan event tertentu pihaknya juga dilibatkan, dan itu semua bebas biaya. “Depok itu sesuai dengan tagline-nya sebagai Sahabat UKM. Setiap ada acara kita selalu diundang untuk ikut. Pernah saya berapa kali ikut bazar di mall dan itu benar-benar gratis,” katanya. Dengan perhatian Pemkot Depok yang cukup besar, ia pun menambahkan kata-kata “Oleh-oleh Kota Depok” di boks BrowKaf buatannya. Meskipun sebenarnya, ia berharap BrowKaf juga bias dijual di kota lain sehingga keberadaannya diterima lebih luas dengan menjadi oleh-oleh khas Indonesia.




Kesimpulan

Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang menyertai pembangunan ekonomi sehingga dapat tercapai kesejateraan masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di Indonesia adalah dengan dikembangkannya Usaha Kecil Menengah (UKM) Cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengembangkan UKM adalah dengan pemeberian kredit berbunga ringan dan mempermudah perizinan  oleh pemerintah agar tidak menyulitkan wirausahawan; memberikan pelatihan, pendidikan, dan pengetahuan berwirausaha kepada masyarakat; meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk dalam negeri.


Refrensi :

https://fearlessmey.wordpress.com/2012/01/02/pengembangan-ukm-dalam-menciptakan-ketahanan-ekonomi-di-indonesia/
http://bisnisukm.com/browkaf-cemilan-sehat-kaya-manfaat.html

Jumat, 08 April 2016

Usaha kecil Menengah Membangun Ketahanan Ekonomi Nasional


Usaha Kecil Menengah : Kuliner Kue Subuh Kota Depok


Kota Depok merupakan  salah satu kota yang terletak di pinggiran ibukota Negara Indonesia yaitu Kota Jakarta. Walaupun letaknya berhimpitan dengan ibukota negara, Kota Depok tetap memiliki aturan dan upaya sendiri dalam membangun ketahanan ekonomi kotanya. Ketahanan ekonomi Kota Depok dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Dan salah satu upaya Kota Depok untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah ( UKM ) di kalangan masyarakat Kota Depok.
Para pelaku UKM di Kota Depok saat ini tumbuh subur disejumlah wilayah di Kota Depok. Kebanyakan para pelaku UKM bergerak di bidang kuliner dan Fashion.  Untuk mewadahi para UKM, pemerintah Kota Depok juga sudah memberikan ruang UKM Center di pusat – pusat perbelanjaan di Kota Depok. Seperti yang dilansir okezone.com,  Ferry Nurdin - Manager Depok Town Square ( salah satu pusat perbelanjaan ) mengaku pihaknya sudah menyediakan wadah bagi 40 booth UKM kue subuh Detos sejak 2007, “ kue subuh itu salah satu bentuk eksistensi kami terhadap UKM, memang ada hubungan dengan yang di Senen dan Melawai tetapi kue – kue yang dijual itu seluruhnya diproduksi di Depok oleh orang Depok, dan permintaannya selalu ada”, ujarnya.
Pasar kue Subuh di Depok sebenarnya ada di 2 tempat, selain di Detos  ada juga di Pertigaan Jalan Raya Margonda dengan Jalan Raya Arief Rahman Hakim. Pasar kue subuh merupakan bentuk upaya pemerintah Kota Depok dalam membangun ketahanan ekonomi kota, sebagaimana pemerintah kota bekerja sama dengan pengusaha besar dalam menyediakan tempat / wadah untuk membantu para pelaku UKM menjual dan memasarkan  hasil produksinya. Selain itu, pemerintah Kota Depok juga berharap  agar para pelaku UKM mampu mengembangkan usahanya dan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang mampu menekan tingkat pengangguran yang ada di Kota Depok.
Didalam membangun ketahanan ekonomi Nasional, tidak hanya dapat dibangun dengan cara memanfaatkan sumber daya alam atau mencari sebuah investasi dalam jumlah besar. Akan tetapi, masih banyak cara / upaya lain dalam membangun ketahanan ekonomi Nasional salah satunya dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah. Seperti contoh UKM kue subuh Kota Depok yang dibantu pemerintah Kota bekerja sama dengan pengusaha besar untuk memasarkan hasil produksi UKM tersebut. Hal ini seharusnya juga terjadi dalam skala Nasional, agar para pelaku usaha kecil menengah pun termotivasi untuk mengembangkan usahanya dan ketahanan ekonomi Nasional pun akan terbangun dengan sendirinya. Untuk itu, tugas penting pemerintah Negara Indonesia adalah bagaimana cara membantu para pelaku UKM agar dapat berkembang pesat untuk membangun ketahanan ekonomi  Negara Indonesia menjadi lebih kuat dari sekarang ini.

Referensi :
  • ·         Okezone.com/read/2013/05/13/320/806195/depok-subur-bagi-pertumbuhan-umkm

Jumat, 25 Maret 2016

Teori Ekonomi : Mekanisme Pasar


A.  pengertian Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Teori ekonomi standar mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain free market bisa saja menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara efisien dan optimal. Dalam beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja secara optimal pada beberapa sumber daya alam.
Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling tidak melalui 2 jenis mekanisme. Yaitu melalui mekanisme pasar dan mekanisme birokrasi. Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat mendorong pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga bisa terjadi dalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan karena adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah (beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme birokrasi.
Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun menjadi berbeda - beda. Kadang - kadang harga yang terbentuk di pasar bisa menyebabkan kerugian bagi konsumen atau bahkan kerugian bagi produsen juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam batas -batas tertentu terkadang perlu melakukan intervensi dalam pembentukan harga dengan tujuan harga yang terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun produsen. Hal yang biasanya dilakukan pemerintah antara lain adalah: penentuan harga eceran tertinggi, penentuan harga eceran terendah, penetapan pajak, serta pemberian subsidi.

B. Permintaan dan Penawaran

·         Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama priode waktu tertentu. Misalnya;ketika berbicara tentang permintaan pakaian di Jakarta, kita berbicara tentang berapa jumlah pakaian yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu priode waktu tertentu, per bulan, atau pertahun di Jakarta.

Hukum Permintaan adalah “Apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang diminta konsumen akan berkurang dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang diminta konsumen akan bertambah”. Dari hukum permintaan tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta konsumen memiliki hubungan negatif atau berlawanan arah. Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang diminta akan turun. Hal tersebut karena apabila harga suatu barang naik, sementara penghasilan konsumen tidak berubah, maka daya beli konsumen akan menurun, sehingga ia akan mengurangi jumlah barang yang dibeli. Atau seperti apapun baiknya suatu barang, akan selalu ada barang lain yang dapat menggantikan penggunaannya. Oleh karena itu, apabila harga suatu barang naik, maka konsumen akan cenderung untuk mengurangi konsumsi barang yang harganya naik tersebut dan menggantikannya dengan barang lain yang memiliki kegunaan yang sama atau hampir sama. Permintaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a.       Permintaan individual / perorangan
b.      Permintaan pasar

dan adapun factor – factor yang mempengaruhi permintaan adalah :

a. Harga barang itu sendiri, Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.

b. Harga barang lain yang terkait, Harga barang lain juga mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (pelengkap), Contoh barang sibstitusi adalah daging sapi diganti daging ayam atau ikan diganti dengan tempe sedangkan Contoh barang pelengkap adalah mobil dengan bensin.

c. Tingkat pendapat perkapita, Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.

d.   Selera atau kebiasaan, Selera atau kebiasaan juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang. Misalnya: walaupun harga sama, permintaan beras di provinsi Maluku lebih rendah dibanding dengan Sumatra Utara. Dikarenakan orang Maluku lebih menyukai sagu, dan sebaliknya orang Sumatra Utara selain lebih menyukai beras, serta ada kebiasaan (adat) yang membutuhkan beras, terutama dikalangan masyarakat Batak, pada saat acara pernikahan.

e. Jumlah penduduk, Kita ambil contoh beras lagi Sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, maka permintaan beras berhubungan positif dengan jumlah penduduk. Makin banyak jumlah penduduk, permintaan beras makin banyak.

f.  Perkiraan harga di masa mendatang, Bila kita memperkirakan bahwa suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.

g. Distribusi pendapatan, Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai “kue” perekonomian. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun

h. Usaha-usaha produsen meningkat penjualan, Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Misalnya: lewat iklan, pemberian hadiah, dan pemberian potongan harga.

·         Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama satu priode tertentu. Konsep penawaran mencerminkan perilaku produsen dalam menjual barang atau jasa tertentu yang tunduk pada hokum penawaran dan asumsi ceteris paribus yang mendasarinya.

Hukum penawaran adalah “apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan produsen akan bertambah dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang ditawarkan produsen juga akan berkurang. Dari hukum penawaran tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan produsen memiliki hubungan positif atau searah. Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang ditawarkan akan naik. Hal tersebut terjadi karena produsen selalu dianggap ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang ditawarkan akan naik. Hal tersebut terjadi karena produsen selalu dianggap ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar. dan adapun factor – factor yang mempengaruhi penawaran adalah :

a. Harga barang itu sendiri, Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.

b. Harga Barang lain yang terkait, Barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya. Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.

c. Harga faktor produksi, Kenaikan harga faktor produksi (tingkat upah yang lebih tinggi,harga bahan baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal) akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan harga factor produksi akan mengurangi laba perusahaan. Apabila tingkat laba industri tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri lain, dan hal  ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.

d. Biaya produksi, Kenaikan harga input sebenaranya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi. Dengan demikian, bila biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan kenaikan harga faktor produksi atau penyebab lain), maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang itu berkurang.



e. Teknologi produksi, Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungan dengan penawaran, suatu barang kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.

g. Jumlah Pedagang/penjual, Apabila jumlah penjual produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.

h. Kebijakan pemerintah, Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. contoh: beras, sebagai makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang memberikan hasil banyak setiap panennya. Kebijakan ini jelas menambah supply beras dan keperluan impor beras dapat dikurangi.

C.  Kebaikan dan Kelemahan Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar merupakan suatu sistem yang cukup efisien dalam mengalokasi berbagai faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu dapat menimbulkan akibat yang buruk sehingga dibutuhkan campur tangan dari pemerintah untuk memperbaikinya.
     
Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor produksi dengan cukup efisien dan juga dapat mendorong perkembangan dari ekonomi yang disebabkan karena dia mempunyai beberapa kebaikan, diantaranya seperti di bawah ini :
·         Pasar dapat memberikan informasi yang sangat tepat.
·         Pasar dapat memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan.
·         Pasar dapat memberi perangsang untuk memdapatkan keahlian yang lebih modern.
·         Pasar dapat menggalakan penggunaan barang dan juga faktor produksi secara efisien.
·         Pasar dapat memberikan kebebasan yang cukup tinggi pada masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan ekonomi.

Beberapa kelemahan dari mekanisme pasar, diantaranya seperti di bawah ini:
·         Kebebasan yang tidak memiliki batas, dapat menindas golongan yang lemah.
·         Kegiatan dari ekonomi sangat tidak stabil keadaannya, mekanisme pasar yang bebas dapat menyebabkan perekonomian akan mengalami kegiatan naik-turun yang tak teratur.
·         Sistem pasar dapat menyebabkan monopoli, tidak selalu mekanisme pasar itu merupakan sistem pasar persaingan sempurna, yang dimana harga dan juga jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan pembeli dan penawaran penjual yang banyak jumlahnya.
·         Mekanisme pasar tidak bisa menyediakan beberapa jenis barang secara efisien.
·         Kegiatan dari pembeli atau konsumen dan produsen mungkin dapat menimbulkan “eksternalitas” yang merugikan, Disini yang dimaksud dengan “eksternalitas” yaitu akibat sampingan (buruk atau baik) yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi ataupun menproduksi.


D. Contoh Mekanisme Pasar

Sesuai dengan pembahasan pengertian mekanisme pasar diatas. Ada banyak contoh konkrit mekanisme pasar yang ada di Indonesia salah satunya mekanisme pasar jasa transportasi di Ibukota Negara Indonesia yaitu kota Jakarta. Pada awalnya pasar jasa transportasi di kota Jakarta sudah membentuk sebuah mekanisme pasar yang cukup baik tetapi karena kemajuan teknologi dan kurangnya kebijakan pemerintah yang merupakan  factor dari penawaran, mekanisme pasarnya pun hancur dan menjadi sebuah kegagalan pasar.
Mungkin masih terdengar hangat berita tentang demo dan mogoknya para pengemudi jasa transportasi taksi konvensional di kota Jakarta. Para pengemudi jasa transportasi taksi konvensional mengklaim bahwa pasarnya diambil oleh jasa transportasi berbasis online yang baru masuk kedalam pasar jasa transportasi dan mengakibatkan pendapatan para pengemudi taksi kovensional menurun atau berkurang. Dengan kejadian tersebut, dapat dikatakan adanya kegagalan pasar didalam mekanisme pasar jasa transportasi di kota Jakarta yang disebabkan oleh adanya produsen baru yang masuk kedalam pasar jasa transportasi dengan teknologi yang lebih maju dibandingkan produsen lama.
Didalam pengertian mekanisme pasar, dijelaskan permintaan pasar harus seimbang dengan penawaran pasar agar mencapai keseimbangan pasar. Pada contoh kasus tersebut, permintaan pasar pada jasa transportasi itu tetap atau tidak berubah sedangkan penawarannya bertambah dan membuat pasar menjadi tidak seimbang. Selain penawarannya yang bertambah, banyak faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi mekanisme pasar tersebut menjadi tidak seimbang. Seperti faktor harga, selera atau kebiasaan, pendapatan para konsumen, kemajuan teknologi dan faktor-faktor lainnya yang merupakan dari faktor permintaan dan penawaran pasar tersebut.
Maka dari itu, untuk menyelesaikan kasus tersebut perlunya peran pemerintah dalam mengawasi dan memberikan kebijakan kepada para produsen baru atau pesaing baru agar tidak merusak atau merubah keseimbangan pasar. Serta perlunya kebijakan pemerintah kepada para produsen lama untuk melakukan inovasi terhadap kemajuan teknologi agar tidak kalah dari para pesaingnya yang bisa menawarkan kemajuan dalam teknologi.

E. Kesimpulan

Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar. Walaupun dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi utama diserahkan kepada mekanisme pasar, namun pada beberapa kasus tertentu pemerintah tetap harus campur tangan untuk menghindari kekacauan dalam bidang ekonomi.

Jumat, 18 Desember 2015

PASAR OLIGOPOLI



PASAR OLIGOPOLI

1.       PENDAHULUAN

Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan.
Pasar menurut organisasinya dibagi dalam dua golongan yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual atau pembeli yang sama-sama telah mengetahui keadaan pasar. Barang yang diperjualbelikan dalam pasar persaingan sempurna homogeny (sejenis). Selain itu, baik penjual ataupun pembeli tidak bebas menentukan harga, karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Berbeda halnya dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.
Salah satu dari 3 pasar persaingan tidak sempurna ialah pasar oligopoly. Pasar Oligopoli adalah pasar yang hanya ada beberapa penjual. Istilah beberapa penjual ini, jumlah penjual tidak terlalu banyak sehingga pengaruh penjual sangat kecil, dan tidak ada penjual yang berkuasa segala-galanya.

2.    DASAR BERPIKIR

Dalam Undang-Undang No 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoly terjadi melalui ketertarikan reaksi, khususnya pada barang - barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel ( kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoly mengatur mengenai kartel. Akan tetapi, pasar oligopoly juga memiliki kelebihan / keuntungan dan kelemahan / kerugian yang berdampak pada pelaku pasar. Hal – hal yang dimiliki oligopoly tersebut yang akan dibahas pada artikel ini.

3.    PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI

Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 atau 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.





4.    DEFINISI PASAR OLIGOPOLI

Teori Oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang, istilah oligopoly pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun 1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih dari satu. Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les principles mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah/area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaing ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoly. Pasar oligopoly terdiri dari 2 macam, yaitu :

a.       Oligopoli Murni adalah menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik
b.      Oligopoli Diferensial adalah menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.

Adapun dampak positif dan negative dari pasar oligopoly sebagai berikut :

Ø  Dampak Positif Pasar Oligopoli
o   Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi yang sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.
o   Oligopolis biasanya menggunakan sebagian dari kentungan mereka untuk Penelitian dan Pengembangan sehingga memberi dampak positif bagi kemajuan teknologi
Ø  Dampak Negatif Pasar Oligopoli
o   Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
o   Kemungkinan adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC minimum.
o   Kemungkinan adanya "eksploitasi" terhadap konsumen maupun buruh seperti kasus monopoli.
o   Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis dan ini merugikan masyarakat secara makro


 Gambar Kurva Pasar Oligopoli

5.   KELEBIHAN / KEUNTUNGAN PASAR OLIGOPOLI

+        Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan produk. secara umum konsumen yang dibebaskan dalam memilih barang mana yang akan dibeli, tentunya dengan melihat kegunaan dan kepuasaan terhadap barang tersebut.

+        Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk terhadap pasar. Penelitian dan pengembangan produk yang dilakukan produsen meliputi penelitian minat konsumen, kualitas produk, keunggulan produk terhadap produk kompetitor dan menentukan arah pengembangan produk terhadap pasar.

+        Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan pada produsen. Kepuasan konsumen terhadap suatu produk sangat diperhatikan oleh produsen, agar konsumen tidak beralih kelain produk.

+        Adanya penerapan teknologi baru untuk suatu produk didalam pasar oligopoly yang dapat menambah nilai jual suatu produk agar lebih diminati oleh konsumen.

6.   KEKURANGAN / KERUGIAN PASAR OLIGOPOLI

-   Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan, dimana perusahaan yang besar dan sudah lama berdiri akan banyak sekali peminatnya. lebih banyak mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang banyak pula.

-   Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi didalam pasar oligopoly, terkadang harga yang mahal itu menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya.

-   Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang. Didalam pasar oligopoli timbul pemborosan akibat biaya produksi yang besar namun pemasukan tidak seimbang diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerjasama dengan perusahaan oligopolies lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing dengan perusahaan pemimpin pasar.

-   Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi Didalam pasar oligopoli dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar yang mengakibatkan factor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya kurang minat dari pembeli.

-   Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru, didalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha karena minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk perusahaan baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli

-   Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan, didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika sudah tidak ada yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini menyebabkan monopoli perusahaan berlanjut dengan menyaingi produk barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai.



7.    CONTOH PELAKU PASAR OLIGOPOLI DI TANAH AIR

Persaingan sepeda motor di Indonesia termasuk ke dalam jenis pasar Oligopoli Differensial. Dimana para penjual menjual barang / produk dengan berbeda corak. Dalam prakteknya barang yang diperdagangkan dapat dibedakan produk sepeda motor di Indonesia sendiri dikuasai oleh 3 pabrikan besar yaitu Honda Motor Company, Yamaha Motor Company, dan Suzuki Motor. Ketiga pabrikan tersebut merupakan 3 produsen sepeda motor terbesar di Dunia. Ketiga pabrikan tersebut bersaing ketat sampai pabrika lain banyak ikut andil dalam merebut konsumen pasar sepeda motor di Indonesia. Dan tidak hanya itu, dampak dari persaingan pasar oligopoly pun terlihat dalam persaingan pasar mereka.
Contoh kasus, pada saat produk sepeda motor bebek milik Honda telah meledak di pasaran, para pesaingnya yakni Yamaha dan Suzuki pun tidak lama kemudian ikut memproduksi dan memasarkan produk sepeda motor bebeknya juga. Contoh kasus lain yaitu ketika Yamaha motor memasarkan produk motor matic dengan teknologi Injection, Honda pun juga ikut memasarkan produk tersebut ditambah dengan pengembangan teknologi lain seperti Idling Stop System ( mesin berhenti sejenak ).
Persaingan seperti contoh kasus tersebut merupakan kelebihan dari pasar oligopoly, dimana produsen bersaing dalam mengembangkan teknologi baru pada produk sepeda motor mereka dan memperhatikan kepuasan konsumen. Adapun kekurangan dari persaingan pasar ini adalah produsen yang tidak memiliki daya saing, lambat laun akan hilang atau susah dimasuki oleh produsen lain karena tertinggalnya pengembangan teknologi mereka terhadap kebiasaan pasar.
Selain pada produsen, praktek persaingan pasar seperti ini pun memberikan dampak positif dan negative terhadap konsumen, khususnya konsumen di Indonesia. Dampak positif untuk masyarakat Indonesia umumnya para konsumen memiliki banyak pilihan untuk produk sepeda motor dengan kebutuhan dan kepuasannya masing – masing. Dan pengetahuan akan kemajuan teknologi pada industry otomotif akan sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk dampak negatifnya, masyarakat atau konsumen cenderung tereksploitasi karena harus membayar produk dengan harga yang cukup tinggi. Selain itu juga para pekerja Indonesia khususnya para pekerja produksi dibayar dengan murah. Hal tersebut terjadi akibat besarnya biaya yang dikeluarkan untuk riset dan penelitian dalam mengembangkan teknologi suatu produk sepeda motor.
Dengan demikian, persaingan pasar oligopoly di Indonesia menghasilkan dampak yang baik dan buruk terhadap pelaku pasar tersebut. Dampak yang tidak hanya diterima oleh produsen tetapi juga dirasaka oleh konsumen khususnya masyarakat di Tanah Air.

8.    KESIMPULAN

Pasar oligopoly adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Pasar oligopoly adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual terhadap 1 komoditi sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari lima belas. Dalam pasar oligopoly, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Selain itu, pasar oligopoli juga memiliki dampak positif dan negatif pada pelaku pasarnya.
Dimana seperti halnya contoh kasus diatas, masyarakat Indonesia termasuk sebagai pelaku pasar oligopoli differensial pada industri sepeda motor di Indonesia. Karena masyarakat termasuk kedalam pelaku, mereka turut merasakan dampak dari persaingan pasar tersebut. Oleh karena itu, adapun pasar oligopoli yang termasuk kedalam pasar persaingan tidak sempurna tetap memiliki dampak positif yang mungkin sudah dirasakan oleh semua pelaku pasar tersebut. Akan tetapi dampak negatif yang perlu sangat diperhatikan pada pasar oligopoli adalah adanya kemungkinan pasar persaingan tersebut menjadi pasar monopoli dikarenakan para produsen besar sudah mulai bekerja sama dengan para produsen kecil dalam membuat skema persaingan pasar. Untuk itu diperlukan kebijakan dan perhatian lebih dari pemerintah Indonesia dalam pengawasan pasar persaingan tidak sempurna khususnya praktek pasar oligopoli.

9.   REFERENSI

·         http://smknegeri1salatiga.blogspot.co.id/2014/07/pasar-oligopoli.html?m=1
·         titismekautami.blogspot.com/2012/12/makalah-pasar-oligopoli.html?m=1
·         hapidarida.blogspot.com/2013/02/pasar-monopoli-oligopoli.html?m=1
·         imscloud2406.blogspot.com/2013/04/pasar-oligopoli.html?m=1





Jumat, 04 Desember 2015

STRATEGI PENGUATAN MIKRO EKONOMI


A.    Latar Belakang

Perkembangan perekonomian saat ini sangat pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di segala bidang terutama bidang perdagangan yang mulai menawarkan produk investasi seperti franchise, lisensi, dan lain-lain. Diantara sekian banyak produk investasi yang ditawarkan, franchise merupakan salah satu alternatif investasi yang dipilih karena proses pengoperasiannya yang mudah, dan sistem manajerial yang sudah jelas serta sesuai dengan standar operasi yang telah dilaksanakan di perusahaan secara umum.
Produk franchise yang ditawarakan antara lain dalam bidang kuliner, ritel, dan jasa. Dalam hal ini kami memngkhususkan diri pada produk franchise dalam bidang kuliner cepat saji.
Kehadiran kuliner cepat saji langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup orang modern. Cara penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa menyantapnya sambil berdiri atau berjalan, bahkan sambil jalan – jalan di taman kota. Pelayan yang ramah dan berpakaian rapih, pelayanan yang cepat, ruang makan yang bersih dan nyaman, kualitas makanan yang terstandarisasi, manajemen SDM yang baik serta lokasi usahanya yang strategis. Untuk makan, manusia umumnya menginginkan semuanya serba praktis sehingga kita lebih memilih makan makanan cepat saji. Disini saya ingin membahas salah satu gerai makan siap saji yaitu “ Blenger Burger “.

B.     Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan rencana yang terpadu sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan pemasaran kepada pasar sasaran dengan mengembangkan program pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Sebelum suatu strategi pemasaran disusun, perusahaan harus siap dengan perencanaan rincian dari bauran pemasarannya. Dalam studi kasus ini, strategi pemasaran yang dilakukan menggunakan konsep bauran pemasaran 5P yaitu Produk (Product), Harga (Price), tempat atau Distribusi (Place), Promosi (Promotion), dan Manusia (People). Strategi pemasaran yang sudah diterapkan oleh Blenger Burger yaitu:
  • Strategi pemasaran untuk produk yang dilakukan oleh Blenger Burger adalah dengan melakukan diferensiasi produk. 
  • Strategi pemasaran untuk harga, Blenger Burger menetapkan harga dengan dengan harga yang berlaku (going-rate pricing). 
  • Strategi pemasaran untuk promosi, bauran promosi yang dipakai adalah penjualan personal (personal selling) dan hubungan masyarakat yang didalamnya termasuk publisitas.
  • Strategi pemasaran untuk distribusi yaitu dengan memakai saluran langsung dari produsen ke konsumen, delivery service, serta distribusi selektif yang membatasi jumlah outlet.
  • Strategi pemasaran untuk manusia (pegawai) adalah dengan memberikan pelatihan dan training, serta kompensasi yang sesuai untuk pegawai.

Maka didapatkan kesimpulan bahwa produk burger milik Blenger Burger berada dalam tahap kedewasaan yang menurun. Karena itu alternatif strategi yang yang disarankan yang sesuai dengan posisi produk pada saat ini diantaranya adalah dengan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Modifikasi pasar dilakukan untuk menambah jumlah konsumen, modifikasi produk dilakukan dengan mengubah penampilan atau kemasan produk serta menambah menu makanan, modifikasi bauran pemasaran dilakukan dengan mencakup modifikasi atas harga dan promosi. Modifikasi harga dilakukan dengan cara menurunkan harga, sedangkan modifikasi promosi dilakukan dengan mempergunakan strategi promosi lain seperti periklanan serta promosi penjualan untuk membantu memperkenalkan produk.

C.     Perilaku Pasar

Perilaku pasar adalah pola kebiasan pasar meliputi proses (mental) pengambilan keputusan serta kegiatan fisik individual atau organisasional terhadap produk tertentu, konsisten selama periode waktu tertentu. Kegiatan-kegiatan perilaku meliputi tindakan penilaian, keyakinan, usaha memperoleh, pola penggunaan, maupun penolakan suatu produk. Profil dan perilaku pasar tidaklah selamanya konstan, selalu akan mengalami perubahan. Perilaku pasar kemarin berbeda dengan perilaku pasar sekarang dan akan berbeda dengan perilaku pasar yang akan datang.
Seperti halnya produk Blenger Burger, pada awal pembukaan ditahun 2003 dalam tempo singkat produk Blenger Burger diserbu pembeli, bahkan sampai diantri setiap hari. Padahal harga yang dipatok, lebih mahal dibanding burger jalanan yaitu Rp 9 ribu – 10 ribu. Dan pada tahun 2006, produk Blenger Burger sempat mengalami masa sulit karena persaingan. Terdapat beberapa produk serupa meniru usaha Blenger Burger, dan dengan adanya hal tersebut bisa mengecewakan pelanggan karena konsumen berpikir itu adalah produk yang sama dengan Blenger Burger. Tapi, si pemilik yakin pelanggan bisa merasakan mana yang benar – benar memiliki kualitas. Akhirnya, si pemilik termotivasi untuk menambah inovasi baru terhadap menu makanannya dengan membuat sosis sendiri. Ia mencari resep melalui internet dan resep yang diambil berasal dari Jerman.

D.    Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Untuk barang berharga jual rendah, proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah. Sedangkan untuk barang berharga jual tinggi,  proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Contoh perilaku konsumen masyarakat yang cenderung hedonik membuat makan dari luar negara Indonesia diminati banyak orang. Dan banyak orang kian menuntut kepraktisan dalam mengkonsumsi makanan. Dua contoh perilaku konsumen tersebut yang membuat produk Blenger Burger dapat digemari oleh masyarakat atau konsumen. Si pemilik melihat adanya celah dalam perilaku konsumen yang membuat dirinya termotivasi untuk memperluas pasar produk Blenger Burgernya. Berawal dari 1 outlet yang berada tidak jauh dari rumahnya dan akhirnya menjadi 5 outlet yang sekarang tersebar didaerah Jakarta Selatan dan Tangerang.

E.     Pengaruh Budaya

Masyarakat dunia yang hidup pada zaman sekarang tak terlepas dari adanya globalisasi. Globalisasi merupakan suatu proses berkembangnya era baru dalam hal kebudayaan masyarakat yang baru. Globalisasi membawa banyak dampak, terutama untuk Indonesia. Salah satu dampak dari globalisasi bagi Indonesia ialah masuknya berbagai macam kebudayaan asing ke Indonesia. Dan tentunya dengan masuknya budaya-budaya asing tersebut membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Contoh dari perubahan tersebut misalnya masyarakat yang lebih memilih memakan makanan luar negeri/makanan luar negeri dibanding dengan memakan makanan dari negaranya sendiri.
Makanan merupakan hal pokok yang dibutuhkan masyarakat, karena dengan adanya makanan, manusia dapat mempertahankan hidupnya. Dalam memenuhi kebutuhan tesebut masyarakat berlomba-lomba membeli berbagai macam produk makanan. Makanan pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi. Namun, ada juga yang berasal dari jagung maupun sagu. Makanan pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah terlebih dahulu, dan prosesnya membutuhkan waktu yang lama. Dengan adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih mengonsumsi makanan yang cepat saji. Saat ini kita sering menjumpai beberapa produk makanan dan minuman cepat saji yang berasal dari luar negeri. Makanan luar negeri adalah segala sesuatu yang dapat dimakan yang bukan berasal dari lingkungan itu sendiri. Berbagai produk makanan tersebut seakan-akan telah menyingkirkan makanan asli buatan Indonesia. Fastfood banyak digemari orang sehingga fastfood dapat dikatakan sebagai salah satu budaya populer. Fastfood merupakan makanan yang berasal dari budaya asing yang telah diadopsi oleh masyarakat Indonesia menjadi sebuah lifestyle. Hal ini memperlihatkan munculnya budaya baru yaitu memakan fastfood.
Munculnya budaya baru tersebut yang menggagaskan ide kepada pemilik produk Blenger Burger untuk membuat suatu usaha makanan cepat saji yang sudah tidak asing bagi para konsumen di Indonesia. Buat si pemilik dalam menjalani usaha makanan cepat saji seperti Blenger Burger tidak perlu memperkenalkan lagi produk yang dijualnya, hanya saja tinggal membuat resep yang berbeda dari produk lain agar produknya bisa lebih digemari daripada produk lainnya. Karena produk makanan cepat saji seperti itu sudah banyak dikenal oleh masyarakat, pada umumnya oleh masyarakat perkotaan yang sudah berubah gaya hidupnya dikarenakan dampak dari budaya – budaya asing yang masuk ke negara ini.

F.      Kebijakan Pemerintah

Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi.
Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.
Contohnya seperti pemilik Blenger Burger bahan baku seperti daging, harganya melambung tinggi. Akibat kebijakan pemerintah mengurangi impor, stok daging menjadi langka dan harganya pun mahal di pasaran. Harga bahan baku sayuran juga naik. Bawang bombai, misalnya. Dua tahun lalu harga bawang bombai satu bal ukuran 20 kg hanya Rp 80.000. Kini harganya Rp 400.000 per bal. Untuk mengantisipasi risiko itu, pemilik Blenger Burger bilang, pelaku usaha harus menekan margin agar tetap bisa bertahan. Kalau menaikkan harga di luar kemampuan konsumen, dampaknya dagangan tidak laku. Yang terpenting dalam menjalankan usaha adalah bagaimana cara pandang Anda terhadap konsumen.

G.    Contoh Usaha Ekonomi Mikro

Semua orang Jakarta terutama kalangan menengah, mengenal nama Burger Blenger. Namanya memang unik, blenger berarti edan, sesuatu yang di luar kebiasaan atau mendekati gila. Sesuai namanya, rasa Blenger memang blenger. Ukurannya di luar kebiasaan, jauh lebih besar dibanding burger kebanyakan sehingga bisa bikin konsumen blenger. Setidaknya itulah pengakuan para penggila Blenger Burger, yang rela antri setiap hari untuk mendapatkan beberapa potong burger.
Siapa sebenarnya Burger Blenger ini? Ternyata mereka bukan berasal dari perusahaan besar, melainkan berawal dari usaha mandiri Erik Kadarman Subarna, seorang mantan karyawan Grup Bakrie. Dia seorang ahli IT, tapi hobi kuliner. Kemampuannya membuat burger diperoleh ketika dia kuliah di Amerika Serikat. Dengan coba-coba resep dan berkali-kali trial and error, Erik berhasil membuat burger yang disebutnya blenger.
Tahun 2003 lalu, Erik memberanikan diri membuka usaha burger di kawasan Bintaro Jakarta Selatan, dengan modal Rp 7 juta. Impian Erik dan keluarganya untuk hidup lebih baik, memberikan dorongan kuat kepada mereka untuk membuka usaha ini. Hasilnya di luar dugaan. Dalam tempo singkat, Burger Blenger Bintaro diserbu pembeli, bahkan sampai diantri setiap hari. Padahal harga yang dipatok, lebih mahal dibanding burger jalanan yaitu Rp 9 ribu – 10 ribu.
Keberhasilan di Bintaro membuat Erik lebih serius menggarap bisnisnya, dan membuka cabang baru di Blok M, Jakarta Selatan. Sama seperti di Bintaro, gerai barunya inipun menjadi serbuan konsumen. Banyak konsumen yang harus gigit jari tidak kebagian. Akibatnya, Burger Blenger menjadi buah bibir dan diliput berbagai media massa. Bahkan, harian Kompas beberapa kali menampilkan sosok Burger Blenger yang dianggap fenomenal di kalangan menengah perkotaan.
Burger ini memang fenomenal karena dari satu gerai saja, ribuan burger terjual dengan cara diantri konsumen setiap hari. Konsumen sepertinya tidak bosan-bosan mengkonsumsi burger yang satu ini. Dihitung-hitung, tidak kurang dari 5000 burger terjual setiap hari. Dengan harga per potong Rp 10 ribu, maka omzet Burger Blenger mencapai Rp 50 juta per hari, atau Rp 1,5 miliar per bulan. Belum termasuk penjualan menu lainnya seperti minuman. Dasyat untuk ukuran burger lokal jalanan.
Melihat perkembangan yang pesat itu, Erik menawarkan Burger Blenger kepada investor dengan sistem waralaba. Meski sempat gagal di awal karena beberapa investor ingkar, Burger Blenger tetap ditawarkan secara waralaba sampai sekarang, bahkan lebih serius lagi penggarapannya. Sejauh ini, Burger Blenger baru beredar di Jakarta.

H.    Kesimpulan

Dalam penguatan ekonomi mikro diperlukan adanya strategi pemasaran, peranan perilaku pasar dan konsumen, pengaruh kebudayaan dan kebijakan pemerintah. Sedangkan strategi pemasaran itu sendiri adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Didalam Strategi pemasaran ekonomi mikro ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat. Selain itu didalam ekonomi mikro peranan perilaku pasar dan perilaku konsumen sangatlah penting untuk membuat pelaku – pelaku produsen menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya. Agar pasar antara produsen dan konsumen tetap terjaga sampai masa yang akan datang. Serta budaya dan kebijakan pemerintah sangat berpengaruh dalam penguatan ekonomi mikro. Budaya dan kebijakan adalah sebagai pintu dari terjadinya mikro ekonomi, sebagaimana pengaruh budaya dan kebijakan pemerintah akan membuka dan memberi batasan dalam berjalannya suatu proses ekonomi mikro.


REFERENSI :

  • http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123082-SK-001%202008%20Ira%20a-Analisis%20tanggapan-Pendahuluan.pdf
  • http://wisbenbae.blogspot.com/2010/10/sejarah-blenger-burger.html
  • http://core.ac.uk/display/12148225
  • http://id.scribd.com/doc/230240353/Risiko-Usaha-Blenger-Burger#scribd
  • http://economy.okezone.com/read/2011/04/24/320/449280/mengintip-kisah-sukses-burger-blenger