Indonesia
sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan manusia perlu memanfaatkan potensi
yang ada dengan sebaik-baiknya. Potensi tersebut bisa membawa kita kepada
kemakmuran bersama jika kita bisa mengolahnya dengan benar. Untuk mencapai
kemakmuran bersama, maka dibutuhkan ketahanan ekonomi yang kuat di negara
Indonesia. Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Dengan itu semua, kita mampu
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bersama. Salah satu usaha
menciptakan ketahanan ekonomi adalah dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah
(UKM) di kalangan masyarakat luas. Dengan adanya UKM ini diharapkan masyarakat mampu
mengembangkan usahanya agar tercipta lapangan kerja yang mampu menekan tingkat pengangguran
yanga ada di Indonesia.
Seperti
yang kita tahu bahwa pemerintah saat ini sedang mengembangkan Usaha Kecil
Menengah (UKM) untuk masyarakat. Pemerintah memberikan bantuan seperti
pemberian kredit dengan bunga ringan untuk modal usaha. Dengan bunga yang ringan
tersebut diharapkan masyarakat tidak akan kesulitan dalam mengembalikan pinjaman
tersebut. Di tengah kesibukan mengantisipasi dampak krisis finansial global
saat ini, pemerintah jangan melupakan potensi Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebab,
di tengah ketidakpastian saat ini, hanya UKM yang bisa menjadi penyelamat
ekonomi nasional jika jutaan usaha rakyat itu tetap diberi ruang untuk
berproduksi serta menyerap tenaga kerja. UKM yang berkembang pesat akan
menumbuhkan minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga tenaga kerja yang
terserap pun meningkat dan tingkat pengangguran dapat ditekan. Dengan terus
berkembangnya UKM, kesadaran masyarakat untuk membeli produk dalam negeri juga
harus ditingkatkan. Tanpa adanya pembeli, tentu UKM tidak akan berkembang.
Sebagai salah
satu upaya menciptakan ketahanan ekonomi, UKM bergerak dalam berbagai sektor
seperti budaya, pangan, pertanian dan lainnya. Manfaat UKM juga tidak hanya
dirasakan pada satu sektor tetapi dapat dirasakan oleh sektor lainnya. Contohnya
seperti pada sektor pangan, para pelaku UKM pada sektor ini khususnya para
produsen makanan atau kuliner pasti akan membeli bahan mentah mereka dari para
petani lokal untuk menekan biaya produksinya. Untuk itu perlunya peran
pemerintah dalam membuat suatu kebijakan yang dapat membantu para pelaku UKM
untuk memanfaatkan pelaku UKM lainnya agar UKM dapat berkembang dengan pesat.
Contoh Kuliner UKM Kota Depok dari
Tepung Singkong yang Sehat
Gaya hidup
sehat orang Indonesia kini tidak hanya terpaku pada konsumsi bahan pokok yang
dimakan. Tapi, konsumsi cemilan sehat kini juga menjadi perhatian. Lewat
brownies mocaf (BrowKaf), Nurhayati atau yang karib disapa Nungki menyapa
masyarakat dengan cemilan sehat yang kaya manfaat. Tidak seperti produk cemilan
pada umumnya yang menggunakan tepung terigu dengan kandungan gluten, BrowKaf
buatan Nungki bebas dari kandungan gluten. BrowKaf buatannya hanya menggunakan
tepung mocaf (Modified Cassava Flour
atau singkong).
Penggunaan tepung
mocaf dalam produk buatannya sendiri bukan tanpa sengaja. Tetapi didasari karena kepedulian Nungki untuk
menciptakan cemilan sehat yang ramah bagi anak. “Saya pakai tepung mocaf untuk
buat brownies, karena teksturnya yang lembut dan enak di lidah,” katanya kepada
BisnisUKM.com, Kamis (7/5). Sebagai orang yang berlatar belakang ilmu analis
kesehatan, Nungki juga tahu betul manfaat penggunaan tepung mocaf bagi tubuh.
Bahkan, atas saran dokter kulit, ia yang mengkonsumsi makanan dari tepung mocaf
agar bisa hidup sehat tanpa alergi kulit.
Untuk
pemanis ia juga tidakmenggunakan gula biasa, melainkan hanya menggunakan gula palem
yang lebih aman dari sisi kesehatan. Kemasan Menarik dan Elegan Untuk satu
kotak kecil BrowKaf ia biasa menjual seharga Rp 35 ribu. Sedangkan untuk
sekotak besar BrowKaf ia menjualnya seharga Rp 50 ribu. Strategi penjualan yang
semula jika ada pesanan, juga diubahnya. Jika sebelumnya ia hanya menitip di
dua toko besar ber-AC, kini ia juga melayani secara online dan melibatkan
banyak reseller. Tidak hanya itu, Nungki juga membuat kemasan produknya menjadi
lebih menarik dan elegan. Salah satunya dengan memesan desain kotak dengan
warna dan corak yang modern. Tak lupa ia juga mencantumkan label halal,
komposisi produk, dan manfaat mengkonsumsi makanan dari tepung mocaf seperti:
kaya serat, tinggi kalsium dan fosfor, bebas gluten, dan mudah dicerna. Ia juga
mencantumkan nomor Pangan- Industri Rumah Tangga (P-IRT) dan tanggal kadaluarsa
produk. Padahal, hingga saat ini saja masih banyak produk industri rumah tangga
lain yang belum mengindahkan aturan tersebut. “Kalau untuk BrowKaf panggang
biasanya tahan hingga 2 minggu. Kalau yang BrowKaf kukus bisa tahan hingga 4
hari,” jelasnya. Terbukti dengan kemasan yang eye cathing dan informatif, produknya
laris dibeli konsumen. Bahkan, pembelinya tidak hanya dari kalangan biasa saja,
sejumlah orang dari lembaga pemerintah juga membeli produknya yang dinilai
lebih bersahabat untuk gaya hidup sehat. Pesatnya penjualan membuat omzetnya
terus naik. Kini dari BrowKaf saja omzet usahanya mencapai Rp 5 juta dan itu
sudah bersih. Kini ia memasang target 100 boks habis dalam sehari, tentunya
dengan peningkatan produk yang terus dilakukannya.
Usaha yang
dilakukan Nungki juga mendapat dukungan dari Pemkot Depok. Dukungan pemerintah
itu dirasakannya cukup membantu eksistensi BrowKaf. Berbagai bentuk legalitas
usaha seperti pembuatan label halal dan pembuatan nomor Pangan-Industri Rumah
Tangga (PIRT) tidak hanya mudah bagi pelaku UKM di Depok, tapi juga gratis.
Sejumlah bazar, pameran dan event tertentu pihaknya juga dilibatkan, dan itu
semua bebas biaya. “Depok itu sesuai dengan tagline-nya sebagai Sahabat UKM.
Setiap ada acara kita selalu diundang untuk ikut. Pernah saya berapa kali ikut
bazar di mall dan itu benar-benar gratis,” katanya. Dengan perhatian Pemkot
Depok yang cukup besar, ia pun menambahkan kata-kata “Oleh-oleh Kota Depok” di
boks BrowKaf buatannya. Meskipun sebenarnya, ia berharap BrowKaf juga bias dijual
di kota lain sehingga keberadaannya diterima lebih luas dengan menjadi
oleh-oleh khas Indonesia.
Kesimpulan
Ketahanan ekonomi dapat
dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang menyertai pembangunan
ekonomi sehingga dapat tercapai kesejateraan masyarakat. Salah satu cara untuk
meningkatkan ketahanan ekonomi di Indonesia adalah dengan dikembangkannya Usaha
Kecil Menengah (UKM) Cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengembangkan UKM
adalah dengan pemeberian kredit berbunga ringan dan mempermudah perizinan oleh pemerintah agar tidak menyulitkan
wirausahawan; memberikan pelatihan, pendidikan, dan pengetahuan berwirausaha
kepada masyarakat; meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk dalam negeri.
Refrensi :
https://fearlessmey.wordpress.com/2012/01/02/pengembangan-ukm-dalam-menciptakan-ketahanan-ekonomi-di-indonesia/
http://bisnisukm.com/browkaf-cemilan-sehat-kaya-manfaat.html