A. pengertian Mekanisme Pasar
Mekanisme
pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga
sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang
diminta). Teori ekonomi standar mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain
free market bisa saja menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata
lain, jika pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara
efisien dan optimal. Dalam beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja
secara optimal pada beberapa sumber daya alam.
Pada dasarnya,
alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling tidak
melalui 2 jenis mekanisme. Yaitu melalui mekanisme pasar dan mekanisme
birokrasi. Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai
mekanisme yang dapat mendorong pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan
pasar juga bisa terjadi dalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa
disebabkan karena adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang
dan jasa inilah (beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme
birokrasi.
Karena mekanisme
pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun menjadi berbeda - beda.
Kadang - kadang harga yang terbentuk di pasar bisa menyebabkan kerugian bagi
konsumen atau bahkan kerugian bagi produsen juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam
batas -batas tertentu terkadang perlu melakukan intervensi dalam pembentukan
harga dengan tujuan harga yang terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun
produsen. Hal yang biasanya dilakukan pemerintah antara lain adalah: penentuan
harga eceran tertinggi, penentuan harga eceran terendah, penetapan pajak, serta
pemberian subsidi.
B. Permintaan dan Penawaran
·
Permintaan
Permintaan
adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama priode waktu tertentu. Misalnya;ketika berbicara tentang permintaan
pakaian di Jakarta, kita berbicara tentang berapa jumlah pakaian yang akan
dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu priode waktu tertentu, per bulan,
atau pertahun di Jakarta.
Hukum
Permintaan adalah “Apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang diminta
konsumen akan berkurang dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa
turun, maka jumlah yang diminta konsumen akan bertambah”. Dari hukum permintaan
tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta konsumen
memiliki hubungan negatif atau berlawanan arah. Artinya apabila harga suatu
barang naik, maka jumlah yang diminta akan turun. Hal tersebut karena apabila
harga suatu barang naik, sementara penghasilan konsumen tidak berubah, maka
daya beli konsumen akan menurun, sehingga ia akan mengurangi jumlah barang yang
dibeli. Atau seperti apapun baiknya suatu barang, akan selalu ada barang lain
yang dapat menggantikan penggunaannya. Oleh karena itu, apabila harga suatu barang
naik, maka konsumen akan cenderung untuk mengurangi konsumsi barang yang
harganya naik tersebut dan menggantikannya dengan barang lain yang memiliki
kegunaan yang sama atau hampir sama. Permintaan dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu :
a. Permintaan individual / perorangan
b. Permintaan pasar
dan adapun
factor – factor yang mempengaruhi permintaan adalah :
a. Harga barang itu sendiri, Jika harga
suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
b. Harga barang lain yang terkait, Harga
barang lain juga mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi kedua macam
barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat
bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (pelengkap), Contoh
barang sibstitusi adalah daging sapi diganti daging ayam atau ikan diganti
dengan tempe sedangkan Contoh barang pelengkap adalah mobil dengan bensin.
c. Tingkat pendapat perkapita, Tingkat
pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat
pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang
meningkat.
d.
Selera atau kebiasaan, Selera atau kebiasaan juga dapat memengaruhi
permintaan suatu barang. Misalnya: walaupun harga sama, permintaan beras di
provinsi Maluku lebih rendah dibanding dengan Sumatra Utara. Dikarenakan orang
Maluku lebih menyukai sagu, dan sebaliknya orang Sumatra Utara selain lebih
menyukai beras, serta ada kebiasaan (adat) yang membutuhkan beras, terutama
dikalangan masyarakat Batak, pada saat acara pernikahan.
e. Jumlah penduduk, Kita ambil contoh
beras lagi Sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, maka permintaan beras
berhubungan positif dengan jumlah penduduk. Makin banyak jumlah penduduk,
permintaan beras makin banyak.
f. Perkiraan harga di masa mendatang, Bila
kita memperkirakan bahwa suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli
barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat
ini guna menghemat belanja di masa mendatang.
g. Distribusi pendapatan, Tingkat
pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi
pendapatan buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai “kue”
perekonomian. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah
sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun
h. Usaha-usaha produsen meningkat penjualan,
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam
mempengaruhi masyarakat. Misalnya: lewat iklan, pemberian hadiah, dan pemberian
potongan harga.
·
Penawaran
Penawaran
adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat
harga selama satu priode tertentu. Konsep penawaran mencerminkan perilaku
produsen dalam menjual barang atau jasa tertentu yang tunduk pada hokum penawaran
dan asumsi ceteris paribus yang mendasarinya.
Hukum
penawaran adalah “apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan
produsen akan bertambah dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa
turun, maka jumlah yang ditawarkan produsen juga akan berkurang. Dari hukum
penawaran tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan
produsen memiliki hubungan positif atau searah. Artinya apabila harga suatu
barang naik, maka jumlah yang ditawarkan akan naik. Hal tersebut terjadi karena
produsen selalu dianggap ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Artinya
apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang ditawarkan akan naik. Hal
tersebut terjadi karena produsen selalu dianggap ingin mendapatkan keuntungan
yang lebih besar. dan adapun factor – factor yang mempengaruhi penawaran adalah
:
a. Harga barang itu sendiri, Jika harga
suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang
dihasilkan.
b. Harga Barang lain yang terkait, Barang
substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Apabila harga barang
substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya.
Sedangkan barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya.
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah
barang yang dihasilkan.
c. Harga faktor produksi, Kenaikan harga
faktor produksi (tingkat upah yang lebih tinggi,harga bahan baku yang
meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal) akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan
harga factor produksi akan mengurangi laba perusahaan. Apabila tingkat laba industri
tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri lain, dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran
barang.
d. Biaya produksi, Kenaikan harga input
sebenaranya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi. Dengan demikian, bila
biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan kenaikan harga faktor produksi
atau penyebab lain), maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran
barang itu berkurang.
e. Teknologi produksi, Kemajuan
teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang
baru. Dalam hubungan dengan penawaran, suatu barang kemajuan teknologi
menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
g. Jumlah Pedagang/penjual, Apabila
jumlah penjual produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut
akan bertambah.
h. Kebijakan pemerintah, Kebijakan
pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. contoh: beras,
sebagai makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor beras dan
meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada beras,
menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang memberikan hasil banyak
setiap panennya. Kebijakan ini jelas menambah supply beras dan keperluan impor
beras dapat dikurangi.
C. Kebaikan dan Kelemahan
Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar merupakan
suatu sistem yang cukup efisien dalam mengalokasi berbagai faktor produksi dan
mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu dapat menimbulkan
akibat yang buruk sehingga dibutuhkan campur tangan dari pemerintah untuk
memperbaikinya.
Mekanisme pasar dapat
mengalokasikan faktor produksi dengan cukup efisien dan juga dapat mendorong
perkembangan dari ekonomi yang disebabkan karena dia mempunyai beberapa
kebaikan, diantaranya seperti di bawah ini :
·
Pasar
dapat memberikan informasi yang sangat tepat.
·
Pasar
dapat memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan.
·
Pasar
dapat memberi perangsang untuk memdapatkan keahlian yang lebih modern.
·
Pasar
dapat menggalakan penggunaan barang dan juga faktor produksi secara efisien.
·
Pasar
dapat memberikan kebebasan yang cukup tinggi pada masyarakat untuk melakukan
berbagai kegiatan ekonomi.
Beberapa kelemahan dari mekanisme pasar, diantaranya seperti
di bawah ini:
·
Kebebasan
yang tidak memiliki batas, dapat menindas golongan yang lemah.
·
Kegiatan
dari ekonomi sangat tidak stabil keadaannya, mekanisme pasar yang bebas dapat
menyebabkan perekonomian akan mengalami kegiatan naik-turun yang tak teratur.
·
Sistem
pasar dapat menyebabkan monopoli, tidak selalu mekanisme pasar itu merupakan
sistem pasar persaingan sempurna, yang dimana harga dan juga jumlah barang yang
diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan pembeli dan penawaran penjual yang
banyak jumlahnya.
·
Mekanisme
pasar tidak bisa menyediakan beberapa jenis barang secara efisien.
·
Kegiatan
dari pembeli atau konsumen dan produsen mungkin dapat menimbulkan
“eksternalitas” yang merugikan, Disini yang dimaksud dengan “eksternalitas”
yaitu akibat sampingan (buruk atau baik) yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan
mengkonsumsi ataupun menproduksi.
D. Contoh Mekanisme Pasar
Sesuai
dengan pembahasan pengertian mekanisme pasar diatas. Ada banyak contoh konkrit
mekanisme pasar yang ada di Indonesia salah satunya mekanisme pasar jasa
transportasi di Ibukota Negara Indonesia yaitu kota Jakarta. Pada awalnya pasar
jasa transportasi di kota Jakarta sudah membentuk sebuah mekanisme pasar yang
cukup baik tetapi karena kemajuan teknologi dan kurangnya kebijakan pemerintah
yang merupakan factor dari penawaran,
mekanisme pasarnya pun hancur dan menjadi sebuah kegagalan pasar.
Mungkin
masih terdengar hangat berita tentang demo dan mogoknya para pengemudi jasa
transportasi taksi konvensional di kota Jakarta. Para pengemudi jasa
transportasi taksi konvensional mengklaim bahwa pasarnya diambil oleh jasa
transportasi berbasis online yang baru masuk kedalam pasar jasa transportasi
dan mengakibatkan pendapatan para pengemudi taksi kovensional menurun atau
berkurang. Dengan kejadian tersebut, dapat dikatakan adanya kegagalan pasar
didalam mekanisme pasar jasa transportasi di kota Jakarta yang disebabkan oleh
adanya produsen baru yang masuk kedalam pasar jasa transportasi dengan
teknologi yang lebih maju dibandingkan produsen lama.
Didalam
pengertian mekanisme pasar, dijelaskan permintaan pasar harus seimbang dengan
penawaran pasar agar mencapai keseimbangan pasar. Pada contoh kasus tersebut,
permintaan pasar pada jasa transportasi itu tetap atau tidak berubah sedangkan
penawarannya bertambah dan membuat pasar menjadi tidak seimbang. Selain penawarannya
yang bertambah, banyak faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi mekanisme
pasar tersebut menjadi tidak seimbang. Seperti faktor harga, selera atau
kebiasaan, pendapatan para konsumen, kemajuan teknologi dan faktor-faktor
lainnya yang merupakan dari faktor permintaan dan penawaran pasar tersebut.
Maka dari
itu, untuk menyelesaikan kasus tersebut perlunya peran pemerintah dalam
mengawasi dan memberikan kebijakan kepada para produsen baru atau pesaing baru
agar tidak merusak atau merubah keseimbangan pasar. Serta perlunya kebijakan
pemerintah kepada para produsen lama untuk melakukan inovasi terhadap kemajuan
teknologi agar tidak kalah dari para pesaingnya yang bisa menawarkan kemajuan
dalam teknologi.
E. Kesimpulan
Mekanisme
pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga
sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang
diminta). Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang
dibuat pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme
pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin
efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi negara mutlak
diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar. Walaupun
dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi utama diserahkan kepada mekanisme
pasar, namun pada beberapa kasus tertentu pemerintah tetap harus campur tangan
untuk menghindari kekacauan dalam bidang ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar