Kamis, 14 April 2016

UKM Menciptakan Ketahanan Ekonomi Nasional

Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan manusia perlu memanfaatkan potensi yang ada dengan sebaik-baiknya. Potensi tersebut bisa membawa kita kepada kemakmuran bersama jika kita bisa mengolahnya dengan benar. Untuk mencapai kemakmuran bersama, maka dibutuhkan ketahanan ekonomi yang kuat di negara Indonesia. Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Dengan itu semua, kita mampu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bersama. Salah satu usaha menciptakan ketahanan ekonomi adalah dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di kalangan masyarakat luas. Dengan adanya UKM ini diharapkan masyarakat mampu mengembangkan usahanya agar tercipta lapangan kerja yang mampu menekan tingkat pengangguran yanga ada di Indonesia.
Seperti yang kita tahu bahwa pemerintah saat ini sedang mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk masyarakat. Pemerintah memberikan bantuan seperti pemberian kredit dengan bunga ringan untuk modal usaha. Dengan bunga yang ringan tersebut diharapkan masyarakat tidak akan kesulitan dalam mengembalikan pinjaman tersebut. Di tengah kesibukan mengantisipasi dampak krisis finansial global saat ini, pemerintah jangan melupakan potensi Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebab, di tengah ketidakpastian saat ini, hanya UKM yang bisa menjadi penyelamat ekonomi nasional jika jutaan usaha rakyat itu tetap diberi ruang untuk berproduksi serta menyerap tenaga kerja. UKM yang berkembang pesat akan menumbuhkan minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga tenaga kerja yang terserap pun meningkat dan tingkat pengangguran dapat ditekan. Dengan terus berkembangnya UKM, kesadaran masyarakat untuk membeli produk dalam negeri juga harus ditingkatkan. Tanpa adanya pembeli, tentu UKM tidak akan berkembang.

Sebagai salah satu upaya menciptakan ketahanan ekonomi, UKM bergerak dalam berbagai sektor seperti budaya, pangan, pertanian dan lainnya. Manfaat UKM juga tidak hanya dirasakan pada satu sektor tetapi dapat dirasakan oleh sektor lainnya. Contohnya seperti pada sektor pangan, para pelaku UKM pada sektor ini khususnya para produsen makanan atau kuliner pasti akan membeli bahan mentah mereka dari para petani lokal untuk menekan biaya produksinya. Untuk itu perlunya peran pemerintah dalam membuat suatu kebijakan yang dapat membantu para pelaku UKM untuk memanfaatkan pelaku UKM lainnya agar UKM dapat berkembang dengan pesat.

Contoh Kuliner UKM Kota Depok dari Tepung Singkong yang Sehat

Gaya hidup sehat orang Indonesia kini tidak hanya terpaku pada konsumsi bahan pokok yang dimakan. Tapi, konsumsi cemilan sehat kini juga menjadi perhatian. Lewat brownies mocaf (BrowKaf), Nurhayati atau yang karib disapa Nungki menyapa masyarakat dengan cemilan sehat yang kaya manfaat. Tidak seperti produk cemilan pada umumnya yang menggunakan tepung terigu dengan kandungan gluten, BrowKaf buatan Nungki bebas dari kandungan gluten. BrowKaf buatannya hanya menggunakan tepung mocaf (Modified Cassava Flour atau singkong).
Penggunaan tepung mocaf dalam produk buatannya sendiri bukan tanpa sengaja. Tetapi  didasari karena kepedulian Nungki untuk menciptakan cemilan sehat yang ramah bagi anak. “Saya pakai tepung mocaf untuk buat brownies, karena teksturnya yang lembut dan enak di lidah,” katanya kepada BisnisUKM.com, Kamis (7/5). Sebagai orang yang berlatar belakang ilmu analis kesehatan, Nungki juga tahu betul manfaat penggunaan tepung mocaf bagi tubuh. Bahkan, atas saran dokter kulit, ia yang mengkonsumsi makanan dari tepung mocaf agar bisa hidup sehat tanpa alergi kulit.
Selama dua tahun menggunakan mocaf untuk konsumsi makanan pribadi, barulah pada puasa tahun 2015 Nungki melaunching produk BrowKaf di lokasi workshop-nya di Kawasan Beji, Depok, Jawa Barat. Dengan keahlian membuat kue yang didapatnya baik secara otodidak dan dari kursus tata boga, ia membuat sejumlah inovasi produk seperti Pie BrowKaf dengan toping keju, chocochip, almond, dan raisin. Kemudian ada juga BrowKaf Panggang dengan toping keju, chocochip, almond, dan raisin. Ia juga membuat BrowKaf Kukus rasa original dan keju. Serta Pie Sub BrowKaf non toping. Produk-produk yang dibuatnya pun mendapat sambutan cukup positif dari kalangan konsumen. Dibantu 2 karyawannya ia pun makin semangat memproduksi BrowKaf. Sedangkan untuk bahan baku tepung, biasanya ia membeli sebanyak 100 kilogram yang didatangkan dari Bandung langsung dengan harga Rp 13 ribu per kilogram. “Memang agak mahal harga tepungnya. Tapi, tidak masalah, karena kita ingin membuat orang bisa ngemil tanpa takut gemuk. Kita juga ingin memberdayakan petani singkong, karena harga singkongnya menjadi mahal jika dijadikan tepung mocaf,” ucapnya. Sebanyak 100 kilogram tepung itu, biasanya habis dalam waktu 2 bulan. Sementara dalam sekali produksi, biasanya pihaknya menghabiskan 5 kilogram tepung mocaf.
Untuk pemanis ia juga tidakmenggunakan gula biasa, melainkan hanya menggunakan gula palem yang lebih aman dari sisi kesehatan. Kemasan Menarik dan Elegan Untuk satu kotak kecil BrowKaf ia biasa menjual seharga Rp 35 ribu. Sedangkan untuk sekotak besar BrowKaf ia menjualnya seharga Rp 50 ribu. Strategi penjualan yang semula jika ada pesanan, juga diubahnya. Jika sebelumnya ia hanya menitip di dua toko besar ber-AC, kini ia juga melayani secara online dan melibatkan banyak reseller. Tidak hanya itu, Nungki juga membuat kemasan produknya menjadi lebih menarik dan elegan. Salah satunya dengan memesan desain kotak dengan warna dan corak yang modern. Tak lupa ia juga mencantumkan label halal, komposisi produk, dan manfaat mengkonsumsi makanan dari tepung mocaf seperti: kaya serat, tinggi kalsium dan fosfor, bebas gluten, dan mudah dicerna. Ia juga mencantumkan nomor Pangan- Industri Rumah Tangga (P-IRT) dan tanggal kadaluarsa produk. Padahal, hingga saat ini saja masih banyak produk industri rumah tangga lain yang belum mengindahkan aturan tersebut. “Kalau untuk BrowKaf panggang biasanya tahan hingga 2 minggu. Kalau yang BrowKaf kukus bisa tahan hingga 4 hari,” jelasnya. Terbukti dengan kemasan yang eye cathing dan informatif, produknya laris dibeli konsumen. Bahkan, pembelinya tidak hanya dari kalangan biasa saja, sejumlah orang dari lembaga pemerintah juga membeli produknya yang dinilai lebih bersahabat untuk gaya hidup sehat. Pesatnya penjualan membuat omzetnya terus naik. Kini dari BrowKaf saja omzet usahanya mencapai Rp 5 juta dan itu sudah bersih. Kini ia memasang target 100 boks habis dalam sehari, tentunya dengan peningkatan produk yang terus dilakukannya.
Usaha yang dilakukan Nungki juga mendapat dukungan dari Pemkot Depok. Dukungan pemerintah itu dirasakannya cukup membantu eksistensi BrowKaf. Berbagai bentuk legalitas usaha seperti pembuatan label halal dan pembuatan nomor Pangan-Industri Rumah Tangga (PIRT) tidak hanya mudah bagi pelaku UKM di Depok, tapi juga gratis. Sejumlah bazar, pameran dan event tertentu pihaknya juga dilibatkan, dan itu semua bebas biaya. “Depok itu sesuai dengan tagline-nya sebagai Sahabat UKM. Setiap ada acara kita selalu diundang untuk ikut. Pernah saya berapa kali ikut bazar di mall dan itu benar-benar gratis,” katanya. Dengan perhatian Pemkot Depok yang cukup besar, ia pun menambahkan kata-kata “Oleh-oleh Kota Depok” di boks BrowKaf buatannya. Meskipun sebenarnya, ia berharap BrowKaf juga bias dijual di kota lain sehingga keberadaannya diterima lebih luas dengan menjadi oleh-oleh khas Indonesia.




Kesimpulan

Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang menyertai pembangunan ekonomi sehingga dapat tercapai kesejateraan masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di Indonesia adalah dengan dikembangkannya Usaha Kecil Menengah (UKM) Cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengembangkan UKM adalah dengan pemeberian kredit berbunga ringan dan mempermudah perizinan  oleh pemerintah agar tidak menyulitkan wirausahawan; memberikan pelatihan, pendidikan, dan pengetahuan berwirausaha kepada masyarakat; meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk dalam negeri.


Refrensi :

https://fearlessmey.wordpress.com/2012/01/02/pengembangan-ukm-dalam-menciptakan-ketahanan-ekonomi-di-indonesia/
http://bisnisukm.com/browkaf-cemilan-sehat-kaya-manfaat.html

Jumat, 08 April 2016

Usaha kecil Menengah Membangun Ketahanan Ekonomi Nasional


Usaha Kecil Menengah : Kuliner Kue Subuh Kota Depok


Kota Depok merupakan  salah satu kota yang terletak di pinggiran ibukota Negara Indonesia yaitu Kota Jakarta. Walaupun letaknya berhimpitan dengan ibukota negara, Kota Depok tetap memiliki aturan dan upaya sendiri dalam membangun ketahanan ekonomi kotanya. Ketahanan ekonomi Kota Depok dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Dan salah satu upaya Kota Depok untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah ( UKM ) di kalangan masyarakat Kota Depok.
Para pelaku UKM di Kota Depok saat ini tumbuh subur disejumlah wilayah di Kota Depok. Kebanyakan para pelaku UKM bergerak di bidang kuliner dan Fashion.  Untuk mewadahi para UKM, pemerintah Kota Depok juga sudah memberikan ruang UKM Center di pusat – pusat perbelanjaan di Kota Depok. Seperti yang dilansir okezone.com,  Ferry Nurdin - Manager Depok Town Square ( salah satu pusat perbelanjaan ) mengaku pihaknya sudah menyediakan wadah bagi 40 booth UKM kue subuh Detos sejak 2007, “ kue subuh itu salah satu bentuk eksistensi kami terhadap UKM, memang ada hubungan dengan yang di Senen dan Melawai tetapi kue – kue yang dijual itu seluruhnya diproduksi di Depok oleh orang Depok, dan permintaannya selalu ada”, ujarnya.
Pasar kue Subuh di Depok sebenarnya ada di 2 tempat, selain di Detos  ada juga di Pertigaan Jalan Raya Margonda dengan Jalan Raya Arief Rahman Hakim. Pasar kue subuh merupakan bentuk upaya pemerintah Kota Depok dalam membangun ketahanan ekonomi kota, sebagaimana pemerintah kota bekerja sama dengan pengusaha besar dalam menyediakan tempat / wadah untuk membantu para pelaku UKM menjual dan memasarkan  hasil produksinya. Selain itu, pemerintah Kota Depok juga berharap  agar para pelaku UKM mampu mengembangkan usahanya dan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang mampu menekan tingkat pengangguran yang ada di Kota Depok.
Didalam membangun ketahanan ekonomi Nasional, tidak hanya dapat dibangun dengan cara memanfaatkan sumber daya alam atau mencari sebuah investasi dalam jumlah besar. Akan tetapi, masih banyak cara / upaya lain dalam membangun ketahanan ekonomi Nasional salah satunya dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah. Seperti contoh UKM kue subuh Kota Depok yang dibantu pemerintah Kota bekerja sama dengan pengusaha besar untuk memasarkan hasil produksi UKM tersebut. Hal ini seharusnya juga terjadi dalam skala Nasional, agar para pelaku usaha kecil menengah pun termotivasi untuk mengembangkan usahanya dan ketahanan ekonomi Nasional pun akan terbangun dengan sendirinya. Untuk itu, tugas penting pemerintah Negara Indonesia adalah bagaimana cara membantu para pelaku UKM agar dapat berkembang pesat untuk membangun ketahanan ekonomi  Negara Indonesia menjadi lebih kuat dari sekarang ini.

Referensi :
  • ·         Okezone.com/read/2013/05/13/320/806195/depok-subur-bagi-pertumbuhan-umkm